Selamat Datang Di BLOGGER Reddoxc Nyaruda Semoga Bermanfaat Bagi Kita Semua,Bangunkan Hubungan yang Luas dengan Dunia Luar Jelajahi Dunia Tanpa Batas

Tuesday, 1 October 2013

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 2


Laporan keuangan pada umumnya terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Modal atau Laba Ditahan, walaupun dalam prakteknya sering ditambahkan beberapa daftar yang sifatnya untuk memperoleh kejelasan lebih lanjut. Missal laporan perubahan modal kerja, laporan arus kas, perhitungan harga pokok maupun daftar-daftar lampiran yang lain.

Neraca adalah laporan yang sistematik tentang aktiva, hutang serta modal sari suatu perusahaan pada waktu tertentu. Tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada waktu, hari, tanggal dimana buku-buku di tutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir/periode tahun fiscal/kalender, sehingga neraca sering disebut dengan balance sheet. Dengan demikian neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu: aktiva, hutang dan modal.

Pengertian Aktiva.
Dalam pengertiannya aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan (deffered charges) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan dating, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya ( intangible assets) misalnya; goodwill, hak patent, hak menerbitkan dan sebagainya.

Aktiva dibagi menjadi dua bagian utama yaitu;

1. Aktiva Lancar
Adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukar menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (max 1 thn).

Yang termasuk kelompok aktiva lancer (likwid) adalah:
  • Kas, atau uang tunai ( termasuk check) yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan.
  • Investasi jangka pendek (surat-surat berharga atau marketable securities) yang bersifat sementara. Yang termasuk dalam investasi jangka pendek adalah: (1) deposito dibank, (2) surat-surat berharga yang berwujud saham, obligasi dan surat hipotek, sertifikat bank dan lain-lain investasi yang mudah diperjual-belikan.
  • Piutang wesel adalah tagihan perusahaan kepada pihak lainyang dinyatakan dalam satuan wesel atau perjanjian yang diatur ileh undang-undang.
  • Piutang dagang dalah tagihan kepada pihak lain (kepada kreditor atau pelanggan) sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit.
  • Persediaan ;untuk perusahaan dagang persediaan itu adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih ada digudang/atau belum terjual. Untuk perusahaan manufacturing (memproduksi barang) maka persediaan yang dimiliki adalah (1) persediaan bahan mentah; (2) persediaan barang dalam proses; dan (3) persediaan barang jadi.
  • Piutang penghasilan atau penghasilan yang masih harus diterima.
  • Persekot atau biaya yang dibayar dimuka.
2. Aktiva tidak lancer.
Adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relative permanen atau jangka panjang (lebih dari 1 thn). Yang termasuk aktiva tidak lancer adalah;
  • Investasi jangka panjang. Dapat berupa; (1) saham dari perusahaan lain, obligasi atau pinjaman dari perusahaan lain; (2) aktiva tetap yang tidak ada hubuingannya dengan usaha perusahaan ataupun (3) dalam bentuk dana-dana yang sudah mempunyai tujuan tertentu.
  • Aktiva tetap, adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang pisiknya Nampak (konkrit). Yang termasuk dalam kelompok aktiva tetap ini adalah; (1) tanah; (2) bangunan; (3) mesin; (4) inventasis; (5) kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainya. Selain tanah aktiva tetap akan disusut selama jangka waktu/umur kegunaannya.
  • Aktiva tetap tidak berwujud (intangible fixed assets) seperti; hak cipta, license, merk dagang, biaya pendirian (organization cost), goodwill, dsb.
  • Beban yang ditangguhkan (diferred charges). Seperti; biaya pemasaran, diskonto obligasi, biaya pembukaan perusahaan, biaya penelitian dsb.
  • Aktiva lain-lain, missal; gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian,piutang jangka panjang dsb.
Pengertian Hutang.
Hutang adalah semua kewajibankeuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi. Hutang dibagi menjadi dua yaitu;

1. Hutang lancer ( hutang jangka pendek).
Adalah kewajiban keuangan perusahaanyang pelunasannya akan dilakukan dalam jangka pendek ( 1thn sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancer yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang lancer meliputi;
  • Hutang dagang; timbul karena adanya penjualan secara kredit.
  • Hutang wesel; huttang disertai dengan janji tertulis ujntuk melakukan pembayaran dengan jumlah dan waktu ditentukan.
  • Hutang pajak. Pajak perusahaan dan pajak pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas Negara.
  • Biaya yang masih harus dibayar. Sudah terjadi dan belum dibayar.
  • Hutang jangka panjang yang segera jatu tempo.
  • Penghasilan yang diterima dimuka (deferred revenue); penerimaan uang untuk penjualan barang/jasa yang belum direalisir.
2. Hutang jangka penjang.
Adalah kewajiban keuanganyang jangka waktu pembayaranny6a (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari 1 thn sejak tanggal neraca), yang meliputi; 

a. Hutang obligasi,
b. Hutang hipotik, hutang yang dijamin dengan aktiva tetap tertentu.
c. Pinjaman jangka panjang yang lain.

Kreditor suatu perusahaan dikategorikan menjadi 3 golongan, yaitu;

1. Kreditor yang terjamin (secured creditor)
2. Kreditor yang terjamin sebagian ( partly secured creditor)
3. Kreditor tanpa suatu jaminan apapun dalam pembayarannya (unsecured creditor).


Pengertian Modal.
Adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilikm perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan. Dalam prakteknya kadang-kadang nampak adanya suatu klasifikasi didalam neraca yang pada umumnya membingungkan pembaca (sulit untuk ditafsirkan) dengan nama reserve (cadangan). Seharusnya cadangan ini diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi neraca yaitu aktiva, hutang dan milik sendiri (modal) sehingga cadangan pada prinsipnya juga terdiri dari 3 golongan yaitu;
  1. Cadangan sebagai pengurang aktiva (reserve that offsetting assets). Misal; cadangan penyusutan (reserve of depreciation).
  2. Cadangan sebagai hutang (liability reserve). Misal; cadangan untuk pajak (reserve for taxes) dan hutang lancer (current liability).
  3. Cadangan yang merupakan surplus.
Bentuk Neraca.
Bentuk atau susunan dari neraca tidak ada keseragaman diantara perusahaan-perusahaan tergantung pada tujuan-tujuan yang akan dicapai, tetapi bentuk neraca yang umum digunakan (traditional atau conventional) adalah sebagai berikut;
  1. Bentuk Skontro (account form) dimana semua aktiva tercantum pada sebelah kiri/debet dan hutang serta modal tercantum disebelah kanan/kredit.
  2. Bentuk vertical (report form) dimana dalam bentuk ini semua aktiva Nampak dibagian atas yang selanjutnya di ikuti dengan hutang jangka pendeka, hutang jangka panjang serta modal.
  3. Bentuk neraca yang disesuiakan dengan kedudukan atau posisi keuangan perusahaan, yang bertujuan agar posisi keuangan yang dikehendaki Nampak dengan jelas, missal; besarnya modal kerja netto (net working capital) atau jumlah modal perusahaan.
Masalah penilaian dan penyusutan.
Adalah alokasi yang tepat dari penghasilan dan biaya pada periode yang lalu dan yang akan datang. Dasar penilaian yang umum (rule of valuation) adalah harga peroleh (cost atau harga pokok), tetapi ada pengecualiannya misalnya;
  1. Investasi jangka pendek jika nilai realisasinya lebih rendah daripada harga pokoknya.
  2. Piutang biasanya dicatat dalam neraca berdasarkan taksiran jumlah yang akan direalisir dengan mengurungkan taksiran yang tidak bisa ditangih terhadap saldo piutang tersebut.
  3. Persedian dicatat dalam neraca berdasarkan harga pokoknya atau yang terendah diantara harga pokok dengan harga pasarnyadan tidak akan dinilai berdasarkan realisasi atau harga jualnya.
  4. Investasi jangka panjang dan tanah umumnya dicatat dalam neraca berdasarkan harga perolehannya.
  5. Persekot biaya, beban yang ditangguhkan dan aktiva tetap lainnya (selain tanah) tercatat dalam neraca sebagai biaya yang belum dikonsumsi ( unexpired cost).
Sehubungan dengan masalah penilaian dan penyusutan maka berikut ini akan diberikan prinsip atau pedoman untuk penilaian, penyusutan dan penentuan pendapatan, meliputi;
  1. Pengeluaran modal dan penghasilan
  2. Pererimaan modal dan penghasilan
  3. Laba dan penghematan
  4. Alokasi biaya pada periode-periode akuntansi yang benar
  5. Pengakuan rugi walaupun belum terealisir tetapi tidak mengantisipasikan laba (prinsip konservatif).
Laporan Laba Rugi.
Merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan dalam laporan laba rugi adalah sbb;
  1. Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahan diikuti harga pokok dari barang yang dijual sehingga memperoleh laba kotor.
  2. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum/administrasi.
  3. Bagaian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh diluar operasi pokok perusahaan.
  4. Bagian keempat menunjukkan laba/rugi yang insidentil sehingga diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.

No comments:

Post a Comment