Arti Pentinhnya Laporan Keuangan.
Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapatdiketahui dari laporan keuangan yang bersangkutan, yang terdiri dari Neraca, Laporan perhitungan Laba Rugi serta laporan-laporan keuangan lainnya. Dengan mengadakan analisa terhadap pos-pos neracaakan dapat diketahui atau akan diperoleh gambaran tentang posisi keuangannya, sedangkan analisa terhadap laporan laba ruginya akan memberikan gambaran tentanghasil atau perkembangan usaha perusahaan yang bersangkutan.
Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai “alat penguji” dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan tersebut, dimana degan hasil analisa tersebut pihak-pihak yang berkepentinganmengambil suatu keputusan.
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Para pemilik perusahaan,
2. Manager perusahaan yang bersangklutan,
3. Para kreditur,
4. Bankers,
5. Para investor ,
6. Pemerintah di mana perusahaan tersebut berdomisili, dan
7. Buruh serta pihak-pihak lainnya lagi.
Pengertian Laporan Keuangan.
Akuntansi adalah seni daripada pencatatan, penggolonganj dan pemeriksaan daripada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan petunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul dari padanya.
Dari definisi diatas diketahui bahwa peringkasan dalam hal ini dimaksud kan adalah laporan dari pada peristiwa-peristiwa keuangan perusahaan yang dapat diartikan sebagai laporan keuangan, menurut Myer dalam bukunya financial statement analysis mengatakan bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah :“ dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu dalah daftar neraca atau posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba rugi. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk kmenambah daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba ditahan).
Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan modal.
- Neraca menunjukan/menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
- Perhitungan (laporan) laba rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu.
- Laporan perubahan modal menunjukkan sumber dana dan penggunaan atau alas an-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan.
Tetapi dalam prakteknya sering terjadi penambahan kelompok-kelompok lainnya yang sifatnya membantu untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut misalnya:
1. Laporan perubahan modal kerja
2. Laporan sumber dan penggunaan kas atau laporan arus kas
3. Laporan sebab-sebab perubahaan laba kotor, dan
4. Laporan biaya produksi serta daftar-daftar lainnya.
Dalam prinsip-prinsip akuntansi Indonesia( ikatan akuntan Indonesia, Jakarta 1974) dikatakan bahwa laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan laba rugi serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya antara lain laporan sumber dana dan sumber penggunaan dana-dana.untuk perusahaan besar yang banyak pemegang sahamnya, maka disamping laporajn keuangan (financial) termaksud diatas sebaiknya ditamnbah keterangan-keterangan tentang:
- Kondisi dan factor-faktor ekonomi yang mempengaruhi;
- Usaha-usaha yang lalu, sekarang maupun yang akan dating;
- Luasnya produksi;
- Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan;
- Penelitian dan pengembangan;
- Marketing dan advertising;
- Rencana-rencana dalam belanja modal dan pembelaqnjaan dimasa-masa yang akan datang;
- Kebijaksanaan mengenai deviden dan sebagainya.
Sifat Laporan Keuangan.
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodic yang dilakukan pihak management yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara:
- Fakta yang telah dicatat (recorded fact)
- Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan didalam akuntansi (accounting convention and postulate)
- Pendapat pribadi (personal judgment)
Keterbatasan Laporajn Keuangan.
- Laporan keuangan yang dibuat secara periodic pada dasarnya merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan yang final.
- Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.
- Laporan keuanan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun, dibandingkan dengan tahu-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukan atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga-harga.
- Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai factor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karenafaktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang (dikwantifisir); misalnya reputasi dan prestasi perusahaan, adanya beberapa pesanan yang tidak dapat dipenuhi.
Dalam prinsip-prinsip akuntansi Indonesia (ikatan akuntan Indonesia, Jakarta 1974 halaman 14) secara terperinci menjelaskan tentang sifat dan keterbatasan laporan keuangan sebagai berikut;
- Laporan keuangan ialah laporan yang bersifat sejarah, yaitu laporan atas kejadian-kejadian yang telah lewat.
- Laporan keuangan itu bersifat umum, karena data-data yang disajhikan didalamnya saling berkaitan satu sama lain.
- Laporan keuangan itu sebagai hasil dari pemakaian stesel timbulnya hak dan kewajiban dalam akuntansi.
- Laporan keuangan itu bersifat konservatifdalam sikapnya menghadapi ketidak-pastian, peristiwa-peristiwa yang tidak menguntungkan segera diperhitungkan kerugiannya; harta, kekayaan bersih dan penda[atan bersih selalu dihitung dalam nilainya yang lebih rendah.
- Laporan keuangan itu lebih menekankan bagaimana keadaan sebenarnya.
- Laporan keuangan itu menggunakan istilah-istilah tehnis.
Perlunya Pemeriksaan Oleh Akuntan Umum.
Penganalisaan atau penilaian terhadap posisi atau keadaan keuangan dan perkembangannya suatu perusahaan dapat dilakukan oleh dua npihak yaitu pihak internal perusahaan (internal analisis) dan eksternal perusahaan (eksternal analisis).
Suatu laporan keuangan yang sudah diperiksa (audit) oleh akuntan umum (akuntan public) lebih penting karena laporan tersebut telah dibandingkan dengan catatan-catatan akuntansinya oleh akuntan yang bebas (independent) terhadap management perusahaan. Setelah diaudit oleh akuntan umumdan telah sesuai dengan standard an prosedur pemeriksaan yang lazim, maka akuntan umum akan memberikan pendapatnya bahwa laporan (neraca dan laporan laba rugi) tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.
No comments:
Post a Comment