Pendekatan klaster dinilai strategis mengingat:
- Bersifat terintegrasi,
- Meningkatkan daya tawar,
- Efisiensi biaya,
- Berdampak bagi pengembangan ekonomi wilayah.
Pendekatan klaster juga mampu menstimulasi inovasi melalui pertukaran pengalaman dan pengetahuan antar pelaku dalam hubungan hulu-hilir serta mendorong peningkatan keterkaitan social dan peningkatan keahlian masing-masing anggota klaster. (Sumber: Bappenas 2006, Departemen Perindustrian 2005, BBPT 2003, JICA 2004 Tentang klaster dan pembangunan industri).
KEUNGGULAN KLASTER INDUSTRI
Dalam pemahaman yang kini berkembang, keunggulan klaster industri bukan saja pada kelembagaan dan system tetapi juga pada keunggulan daya saing ( competitive advantage ) yang semakin menentukan dalam peningkatan kesejahteraan / kemakmuran masyarakat, tetapi juga bahwa upaya / proses tersebut semakin ditentukan pada konteks lokalitas.
STRATEGI PEMBANGUNAN WILAYAH
- Strategi pembangunan wilayah yang diarahkan pada terjadinya pemerataan (equity), mendukung pertumbuhan (efficiency) dan keberlanjutan (suistainability).
- Prinsip yang dapat dijadikan indicator dalam pengembangan wilayah tersebut adalah daya saing, produktivitas, dan efisiensi.
- Sehingga paradigm pembangunan yang dilakukan harus lebih diorientasikan pada pembangunan spasial pada tingkat wilayah dan local dengan lebih mengutamakan kapasitas ekonomi local (local economic development) (Ferdyansyah, D,. 2012).
PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
Merupakan konsep pengembangan wilayah dalam upaya pemanfaatan dan pemberdayaan sumber daya local baik fisik, masyarakat maupun kelembagaan. Dalam prinsip penerapan pengembangan ekonomi local lebih mengedepankan pendekatan kemitraan sebagai penentu keberlangsungan dan keberlanjutan ekonomi.
TUJUAN PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL
- Membentuk jaringan kerja kemitraan antara pelaku ekonomi untuk pemanfaatan potensi local dengan meningkatkan kapasitas pasar pada tingkat local, regional dan global.
- Meningkatkan kapasitas lembaga local (pemerintah, swasta dan masyarakat) dalam pengelolaan PEL.
- Terjadinya koloborasi antar actor baik public, bisnis dan masyarakat.
- Secara kolektif akan mendorong kondisi yang nyaman dalam pertumbuhan ekonomi dan ketenagakerjaan.
Tujuan pengembangan usaha kecil berbasis unggulan daerah:
- Meningkatkan kinerja suatu klaster yang berbasis komoditas unggulan daerah.
- Memerikan rekomendasi kepada stakeholders terkait mengenai upaya untuk pengembangan klaster komoditas unggulan.
TANTANGAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI BERBASIS UNGGULAN DAERAH (Bank Indonesia)
- Identifikasi klaster berbasis komoditi unggulan,
- Identifikasi permasalahan dalam upaya pengembangan klaster,
- Mendapatkan komitmen stakeholders untuk pengembangan klaster,
- Mendapatkan komitmen untuk business linkage (pelaku usaha hulu-hilir),
- Mendapatkan komitmen stakeholders untuk kelanjutan pengembangan klaster.
KUNCI SUKSES PENGEMBANGAN KLASTER BERBASIS UNGGULAN DAERAH
(Bank Indonesia)
- Keberadaan fungsi jejaring dan kerjasama,
- Inovasi yang kuat yang dihasilkan oleh kegiatan litbang,
- Keberadaan/ketersediaan tenaga kerja terampil,
- Kecukupan infrastruktur fisik,
- Keberadaan perusahaan besar,
- Budaya kewirausahaan yang tinggi,
- Akses sumber pendanaan.
(Sumber: Practical Guide To Cluster Development, Departement of Trade and Industry, UK, 2004).
TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER
- Tahapan kegiatan secara garis besar adalah:
- Pemilihan klaster,
- Identifikasi permasalahan dan kebutuhan,
- Identifikasi potensi,
- Penentuan arah dan tujuan pengembangan klaster,
- Pengembangan inovasi,
- Penguatan daya saing,
- Penguatan jaringan kelembagaan.
No comments:
Post a Comment